Alkitab menceritakan dengan jelas Natal pertama setidaknya disaksikan oleh beberapa orang diantaranya Yusuf, Maria, orang-orang Majus dari Timur, dan para gembala. Mereka telah berhasil mempersiapkan dan merayakan Natal pertama ketika Yesus lahir di dunia. Sukacita yang mereka rasakan tentu tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata ketika mereka sebagai orang-orang yang pertama kali menerima hadiah Natal yang terindah dan terbaik dari Allah. Mereka dapat menyaksikan dan mengalami sendiri kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang begitu besar bagi dunia ini. Namun bagaimana mereka mempersiapkan dan merayakan Natal pertama? Mari kita lihat satu persatu.
Yusuf, seorang yang benar (Mat 1:19) dan taat. Ketika Yusuf mengetahui Maria hamil, Yusuf tidak mau mencemarkan nama isterinya di depan umum, namun Yusuf bermaksud menceraikan isterinya dengan diam-diam (Mat 1:19). Yusuf bukannya tidak mencintai Maria sebagai isterinya, tetapi Yusuf sebelumnya tidak tahu mengapa Maria tiba-tiba hamil dan menyangka Maria telah berzinah. Yusuf mengetahui mengapa Maria hamil ketika malaikat mendatangi Yusuf melalui mimpi. Ada 2 poin penting yang menjadi pesan dari malaikat kepada Yuduf. Yang pertama, Anak dalam kandungan Maria adalah dari Roh Kudus (Mat 1:20), Yang kedua, Anak tersebut akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Mat 1:21). Bagaimana Yusuf mempersiapkan Natal pertama saat itu? Yusuf taat dan berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan. Yusuf menerima Maria sebagai isterinya dan menjaga hadiah Natal dari Allah yang di dalam kandungan Maria dengan baik. Tercatat sebanyak 4 kali Tuhan mengirimkan malaikat-Nya kepada Yusuf melalui mimpi dan Yusuf selalu taat (Mat 1:20; 2:13,19,22). Yusuf menjaga Anak yang dikandungan Maria dari niat jahat herodes dan Arkhelaus yang ingin membunuhnya (Mat 2:13,22) karena khawatir pemerintahan mereka akan tergantikan.
Maria juga seorang yang taat. Malaikat Gabriel menemui Maria dan memberitahukan bahwa Maria akan mengandung seorang anak laki-laki dan memberikan nama Yesus kepada Anak tersebut kelak. Bagaimana respon Maria saat itu? Awalnya tentu dia terkejut dan takut, karena bertemu dengan seorang malaikat (Lukas 1:29-30). Maria juga bingung karena Maria belum pernah berhubungan dengan laki-laki sebelumnya (Lukas 1:34). Bagi Maria tentunya hal tersebut tidak mudah, karena Maria harus menjelaskan tentang kehamilannya kepada Yusuf, dipandang negatif oleh orang-orang sekitarnya, bahkan harus mengandung selama 9 bulan. Namun, hal yang menarik adalah Maria merespon malaikat tersebut dengan menjawab:”Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Bagaimana Maria menyambut dan mempersiapkan Natal pertama? Maria taat dan memberikan rahimnya untuk menjadi tempat Embryo berkembang menjadi Janin yang kudus.
Bagaiman dengan orang-orang majus dan para gembala?
Orang-orang majus mempersembahkan emas, kemenyan dan mur ketika mereka merayakan Natal pertama. Perjalanan mereka tentu tidak mudah karena mereka hampir saja dimanfaatkan oleh Herodes (Mat 2:3-8), bahkan mereka sendiri tidak tahu harus ke mana untuk menemukan lokasi bayi Yesus dilahirkan. Mereka hanya mendapatkan petunjuk dari sebuah bintang yang mereka lihat sejak dari Timur (Mat 1:2) dan bintang yang sama pula menuntun mereka hingga berhenti di atas tempat Yesus dilahirkan.
Para gembala mendapat informasi tentang Natal pertama dari malaikat yang tiba-tiba berdiri di dekat mereka dan menyampaikan pesan,” Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus di kota Daud.” Setelah mendengar dan menyaksikan “paduan suara (choir)” dari sejumlah besar bala tentara sorga, mereka segera pergi ke Betlehem untuk melihat bayi Yesus yang telah lahir. Para gembala merayakan Natal pertama dengan memuji dan memuliakan Allah karena segala yang mereka dengar dan lihat, sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka (Luk 2: 20).
Bagaimana kita menyambut dan merayakan Natal setiap tahunnya?
Hal yang menarik dari kisah Natal pertama adalah makna Natal yang disampaikan kepada Yusuf, Maria, orang-orang majus dan para gembala adalah sama, yaitu tentang lahirnya Yesus sang Mesias yang menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka. Natal pertama sesungguhnya berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus yang pertama ke dunia ini. Yusuf, Maria, orang-orang majus, dan para gembala telah menyambut dan mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus yang pertama dengan sangat baik. Jadi sebaiknya ketika kita ingin menyambut dan merayakan Natal, kita harus mengingat akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.
Mari kita mengevaluasi diri sejenak. Apa yang telah kita lakukan dalam menyambut dan mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua? Apakah kita sedang menantikan kedatangan-Nya dengan sukacita dan memuji Tuhan sebagaimana para gembala (Luk 2:20,28) yang telah menyaksikan dan mengalami sendiri kehadiran Tuhan dalam hidup mereka? Apakah kita sudah hidup taat dan memiliki hubungan pribadi yang akrab dengan Tuhan sebagaimana Yusuf yang taat setiap kali Tuhan memerintahkan sesuatu kepadanya. Apakah kita sudah memberikan diri dan hidup kita sebagaimana Maria memberikan rahimnya sebagai jalan Allah mengirimkan Anak-Nya ke dunia? Apakah kita sudah mempersembahkan harta kita kepada Allah sebagaimana orang-orang majus yang mempersembahkan emas, kemenyan dan mur kepada bayi Yesus? Apakah kita sudah memberitakan keselamatan yang menjadi tujuan kedatangan Yesus ke dunia sebagaimana pesan yang disampaikan malaikat kepada Yusuf, Maria dan para gembala?
Natal pertama tidak dirayakan dengan kemewahan tetapi dengan kesederhanaan di palungan (Luk 2:7). Natal pertama tidak berbicara tentang menantikan hadiah Natal, tetapi memberikan sesuatu sebagaimana Allah yang memberikan Anak-Nya yang tunggal (Yohanes 3:16), Maria memberikan rahimnya, dan orang-orang majus memberikan emas, kemenyan dan mur (Mat 2:11). Ketika kita memaknai Natal dengan cara yang sama sebagaimana Yusuf, Maria, orang-orang majus, dan para gembala, maka kita juga akan merasakan sukacita yang sama seperti yang mereka rasakan, Ketika kita menyambut dan mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua sebagaimana mereka menyambut dan mempersiapkan kedatangan Yesus yang pertama, maka kita akan ….. Mari kita menyambut dan merayakan Natal sebagaimana Yusuf, Maria, orang-orang majus, dan para gembala menyambut dan merayakan Natal pertama. Selamat merayakan Natal dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Beritakanlah dengan sukacita kabar keselamatan melalui Yesus Kristus kepada semua orang sebagaimana tujuan Yesus lahir ke dunia ini di Natal pertama. Haleluya.
Oleh: Ahmad Ricardo Silalahi (FK’03)
No responses yet